Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Abi Kepada Anak-anaknya 29 Mei 2032

1. masih tersimpan imaji wajahmu di dinding kamarku | tak pernah kupercaya bahwa pernah kau semungil itu 2. sekarang kau telah tumbuh dengan ambisi yang besar | tinggi untuk digapai juga rentan tuk terkapar 3. dulu, engkau selalu memerlukanku dalam segala hal | namun sekarang engkau berdiri diatas kedua kakimu dan lakukan semua hal 4. dulu, namaku kau sebut saat kau meminta apapun | namun sekarang kau punya teman seluruh dunia yang siap membantu kapanpun 5. tapi, bila langitmu suatu saat runtuh, dan tiada siapapun yang tersisa | tengoklah kebelakangmu anakku, bersamaku engkau terasa 6. kemanapun pengembaraanmu, tengoklah anakku, kebelakangmu | dan ingatlah, kau takkan pernah sendiri, Abi selalu mendukungmu 7. aku selalu berpesan kepadamu, bahwa cinta yang sejati adalah mencintai Allahmu | dan jangan pernah lupakan hal itu 8. dan bila engkau menjaga hatimu agar selalu pada-Nya | sesal dan sedih, maka engkau akan selalu jauh dari mereka semuanya 9. engkau dapat mela

Jodoh Itu ...

Jodoh itu rahasia Tuhan. Yang namanya rahasia, kita mampu merobohkan gunung sekalipun, mengeringkan lautan, kalau tidak berjodoh, tidak akan pernah terjadi. Sebaliknya, mau benci setinggi bulan, mau menghindar ke ujung dunia, kalau memang berjodoh, tetap akan terjadi, ada saja jalannya. Banyak sekali yang paham dan setuju saat membaca kalimat ini. Sayangnya, lebih banyak yang cuma setuju di dunia maya, di dunia nyata tetap saja galau, memaksakan cerita, tidak sabaran, bahkan pacaran dan sekian banyak kelakuan lainnya. Kenapa nggak ditunggu saja sih? Sambil terus belajar banyak hal. ~ Darwis Tere Liye nah sekarang udah gak jaman tuh yang namanya pacaran, karna semua sudah diatur sama Allah, Dzat Yang Maha Mengetahui yang terbaik untuk Hamba-Nya. Yakin aja deh, Allah gak akan salah kasih jodoh kepada kita. Dari pada pacaran ngabisin waktu kamu dengan hal yang sia-sia mending berburu ilmu dan belajar terus untuk memperbaiki diri untuk menyambut masa depan yang lebi

Do'a Perpisahan untuk saudariku :)

Pertemuan Kita Di Suatu Hari Menitiskan Ukhuwah Yang Sejati Bersyukurku Ke Hadrat Ilahi Di Atas Jalinan Yang Suci Namun Kini Perpisahan Yang Terjadi Dugaan Yang Menimpa Diri Bersabarlah Di Atas Suratan Ku Tetap Pergi Jua Kan Ku Utuskan Salam Ingatanku Dalam Doa Kudusku Sepanjang Waktu Ya Allah Bantulah Hamba Mu Mencari Hidayah Daripada Mu Dalam Mendidikkan Kesabaranku Ya Allah Tabahkan Hati Hamba Mu Di Atas Perpisahan Ini "Teman Betapa Pilunya Hati Menghadapi Perpisahan Ini. Pahit Manis Perjuangan Telah Kita Rasa Bersama. Semoga Allah Meredhai Persahabatan Dan Perpisahan Ini. Teruskan Perjuangan" Kan Ku Utuskan Salam Ingatanku Dalam Doa Kudusku Sepanjang Waktu Ya Allah Bantulah HambaMu Senyuman Yang Tersirat Di Bibirmu Menjadi Ingatan Setiap Waktu Tanda Kemesraan Bersimpul Padu Kenangku Di Dalam Doamu Semoga Tuhan Berkatimu #Brother-Doa Perpisahan Nasyid ini sangat mengingatkan diriku pada mu duhai teman-teman seperjuangan ku. Rindu

Beginilah Jalan Dakwah Mengajari Kami

Dakwah bukannya tidak melelahkan Bukannya tidak membosankan Dakwah bukannya tidak menyakitkan Bahkan juga para pejuang risalah Bukannya sepi dari godaan kefuturan Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”. Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani… Justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke manapun mereka pergi… Akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada. Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik. Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafa