Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Bila Waktu Telah Berakhir

Assalamu’alaikum Wr Wb Innalillahi Wa Innailaihi Roji’un, telah berpulang ke Rahmatullah Fulan bin Fulan. Dag, dig, dug... Detak jantung ku tak beraturan saat mendengar pengumuman berita duka ini. Entah mengapa saat speker masjid bersuara pengumuman seperti tadi aku langsung berhenti beraktivitas dan diam sejenak untuk mendengar berita duka yang tak di inginkan itu. Sudah beberapa hari ini aku di ingatkan dengan kawan yang akan menjemput ku yaitu “KEMATIAN”. Seram memang, tapi begitu adanya. Kematian itu memang tak kenal saat usia kita tua atau muda, sehat atau sakit, kaya atau miskin. Tidak, karena Kematian adalah kawan sejatinya diri ini yang akan menjemput kita disaat jadwal kontrak kita di dunia ini sudah habis waktunya dan harus membayarnya dengan menghadap Dzat Sang Maha Pemilik Alam Semesta ini, Ialah Allah. ya, membayarnya dengan pertanggung jawaban kita selama hidup di dunia yang fana’ nan hina ini. Ingat KEMATIAN pastilah ingat dengan Bekal Kematian yang

kasih sayang dan pertolongan Allah..

Ada yang sudah pernah baca novel “Bumi Cinta”. Kalo belum segera beli buku nya ditoko-toko buku terdekat dan kalau sudah pernah baca tetap baca tulisan saya ini, karena saya akan berbagi kisah yang terdapat di dalam novel tersebut hehe *pemaksaan :D Saya sangat tertarik dengan kisah yang di jelaskan Muhammad Ayyas kepada Yelena dalam novel “Bumi Cinta” karyanya Ust.Habiburrahman atau yang lebih dikenal dengan Kang Abik. Tanpa mengurangi makna yang terdapat didalam novelnya saya akan mulai ceritakan dari buku tersebut. “Pernah suatu ketika aku bersama Dzun Nun Al Mishri berada di tepian sebuah anak sungai. Aku melihat seekor kalajengking besar di tempat itu. Tiba-tiba ada seekor katak muncul ke permukaan, dan kajengking itu kemudian naik di atas punggungnya. Kemudian sang katak itu berenang menyeberangi sungai.” Dzun Nn Al Mishri berkata, ‘ada yang aneh dengan kalajengking itu, mari kita ikuti dia!’ Maka kami lantas menyeberang mengikuti kalajengking yang digendong

Ketika Jalanan Berhikmah ...

Assalamu’alaikum WrWb...   Huuuahh lama sekali tidak bersua ya hehe... apa kabar ukhti akhi? Semoga tetap dalam keadaan yang penuh syukur kepada Ilahi Robbi, Dzat Yang Maha Baik. Aamiin :) Entah mengapa hari ini aku ingin berbagi tentang peristiwa-peristiwa yang sering kali ku lihat disekitar jalanan Ibukota ini. Hmm, Pengantar syukur ku bisa dikatakan melalui fenomena-fenomena disekitarku. Maksudnya? Ya, maksudnya itu adalah peristiwa demi peristiwa yang dihadapkan padaku membuatku selalu bersyukur pada-Nya, Dzat Yang Maha Baik. Ibarat katanya nih ya Allah menyentil diriku dikala aku mengeluh dalam menjalani hidup ini hehe... *nasib orang yang suka mengeluh dapat sentilan dari Allah :D Teringat aku berangkat kuliah ditemani dengan sahabat baru ku kini yaitu metromini. Ya, aku kuliah tiap pagi diantar dengan metromini 76 jurusan Kp.Rambutan-Blok M. Menaiki 76 di pagi hari itu memerlukan tenaga yang super duper ekstra karena harus berebut untuk bisa ke angkut didalamnya ag