“Tau ga, kenapa senja itu menyenangkan? Karna kadang dia merah merekah bahagia, kadang dia hitam gelap berduka. Tapi, langit selalu menerima senja apa adanya” (Kutipan film episode full “Sore, istri dari masa depan) Pantai belakang rumah saat di tanah rantau Menikmati suguhan langit senja entah mengapa selalu menjadi candu yang kemudian tumbuh menjadi rindu. Seperti tak membutuhkan alasan mengapa selalu suka senja dan pantai yang menjadi tempat mengejarnya. Seperti tak bisa terpisahkan. Senja dan pantai. Menjadi pelipur kegundahan, keresahan yang kadang menggebu tanpa sebab adanya. Ingat betul ketika kkn saat akhir semester perkuliahanku 5 tahun lalu di daerah Kabupaten Batang saat aku dan kelompokku pergi berwisata ke sebuah pantai yang berada Kabupaten sebelah, diajak oleh induk semang kami saat itu dan nampaknya saat itu menjadi awal diriku menyukai pantai dan suguhan langit ketika senja itu tiba. Saat diri ini sedang rindu-rindunya pada keluarga di rumah, saat itu pula aku men
Merajut kata dari apa-apa yang dirasa hingga menjadi rangkaian cerita.