Dalam ramainya kehidupan aku selalu mencoba menghindar untuk terus mencari kesepian. Aku tak suka dengan keramaian. Entah aku benar-benar tak suka dengan suara banyak orang. Biar banyak yang berkata bahwa kesendirian itu membosankan, biarkan aku berkata lain tentang kesendirian. Jika aku berada dalam keramaian, itu bukan benar-benar diriku. Yang hadir disana hanya ragaku, bukan jiwaku. Jiwaku melayang entah hinggap dimana. Sepi. Sendiri. Bahagia Diriku. Dalam keramaian hingar-bingarnya kehidupan dunia, aku memilih mengasingkan diri. Biar disana banyak orang berebut bahagia dengan caranya mencemplungkan diri dalam keramaian, aku lebih baik menyepi, sendiri. Sebab itu bahagia diriku. Dalam sepi aku dapat merasakan tentang apa-apa saja yang aku rasa, kemudian menulis dalam lebar kosong dalam laptop ataupun diari. Dalam sendiri aku merasakan kebebasan ketika ada banyak orang yang selalu berebut kasih sayang yang belum tentu itu terbaik baginya dan lantas berakhir begitu saja diten
Merajut kata dari apa-apa yang dirasa hingga menjadi rangkaian cerita.