Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Sepi, Sendiri, Bahagia Diriku

Dalam ramainya kehidupan aku selalu mencoba menghindar untuk terus mencari kesepian. Aku tak suka dengan keramaian. Entah aku benar-benar tak suka dengan suara banyak orang. Biar banyak yang berkata bahwa kesendirian itu membosankan, biarkan aku berkata lain tentang kesendirian. Jika aku berada dalam keramaian, itu bukan benar-benar diriku. Yang hadir disana hanya ragaku, bukan jiwaku. Jiwaku melayang entah hinggap dimana. Sepi. Sendiri. Bahagia Diriku. Dalam keramaian hingar-bingarnya kehidupan dunia, aku memilih mengasingkan diri. Biar disana banyak orang berebut bahagia dengan caranya mencemplungkan diri dalam keramaian, aku lebih baik menyepi, sendiri. Sebab itu bahagia diriku. Dalam sepi aku dapat merasakan tentang apa-apa saja yang aku rasa, kemudian menulis dalam lebar kosong dalam laptop ataupun diari. Dalam sendiri aku merasakan kebebasan ketika ada banyak orang yang selalu berebut kasih sayang yang belum tentu itu terbaik baginya dan lantas berakhir begitu saja diten

Pit Stop

gambar diambil dari sini Berhenti sejenak untuk segala aktivitas memang sebuah keharusan (sepertinya). Berhenti ketika dipertengahan jalan mulai muncul keraguan, kelelahan, dan seribu tanya tentang apa yang ingin dicapainya untuk (apa) dan (siapa)? Berhenti untuk memperbaiki kualitas niat yang mungkin saja sudah berbelok sedikit dari langkah diawalnya. Berhenti untuk memastikan kembali kualitas niat benar diawal, disaat hingga diakhir. Jangan sampai niat yang sudah baik diawal dan diakhir menjadi rusak tak karuan sebab hasil yang didapatkannya. Berhenti sejenak untuk mengatur helaan nafas agar kembali tertatur dan tidak tergopoh-gopoh saat melanjutkan langkah mencapai tujuan. Terkadang kita perlu kondisi sendiri untuk menikmati keberhentian sejenak itu. Berniat untuk mencari kesepian dalam perjalanan namun malah dihadapkan dengan keramaian. Tetapi, tetap mencoba menikmati perjalanan yang ramai dengan banyaknya ambisi dari kepala-kepala manusia. Menikmati kereta yang (se