Terselip tangis dalam hati saat melihat
sahabat seperjuangan telah terwujud mimpinya. Mimpi yang telah tercapai dengan
usaha terbaiknya. Mungkin saat itu aku hanya bisa tersenyum manis dan
mengucapkan selamat kepada para sahabat seperjuangan, tak banyak kata yang bisa
ku lontarkan untuk mereka. Hanya kata “Selamat dan semoga sukses dengan mimpimu
itu”. Ya, hanya kata itu yang mampu keluar dari mulutku karna tak sanggup lagi
untuk bicara dalam tangis dihati ini ...
Haru, sedih dan bahagia adalah rasa yang
bercampur aduk saat itu. Saat dimana aku melihat semua sahabat seperjuangan ku
telah mendapatkan apa yang mereka impikan. Saat semua orang mengucapkan selamat
atas kelulusannya telah diterima di Universitas yang diinginkannya itu untuk
melanjutkan rajutan mimpi-mimpinya. Sedih ku itu bukan karena aku tak lulus
mendapatkan PTN seperti yg lainnya, bukan sama sekali. Karna aku pun tak ikut
mendaftar SNMPTN saat itu, aku sedih karna aku mencoba untuk menuruti apa mau
orang tua ku tanpa adanya niat dari diriku dikala itu dan aku hanya disarankan
untuk mendaftar di perguruan tinggi yang terikat dengan pemerintahan. Ya, salah
satunya adalah POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II yang saat ini sudah ku dapati.
Dan aku semakin yakin mungkin Allah
lebih Ridho dengan ku untuk kuliah di POLTEKKES ini.
“... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al-Baqarah ayat 216)
“... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al-Baqarah ayat 216)
ya, semakin ku dalami sabda Rasulullah bahwa Ridho orangtua teriring juga Ridho dari Illahi, Insya Allah. dan ku yakin akan hal ini.
Namun, disini. Ya, dikamar ini, aku
merenung kembali untuk meratapi suratan dalam hidupku yang berbeda dengan yang
lain dan entah mengapa airmata ini mengalir tanpa diinginkan. Sungguh, aku tak
mengerti akan jatuhnya tetesan airmata ini untuk apa? Sungguh aku benar-benar
tak mengerti. Tapi, tak ku hiraukan airmata ini untuk tetap terus mengalir
hingga akhirnya ia puas akan diri ini yang tak mempunyai asa kala itu.
Mengurung diri didalam kamar, melihat dinding kamar yang saat itu terdapat dua
lembar kertas yang bertuliskan target-target hidupku selama tahun 2012 kemarin
semakin membuat kantung airmata ini tak kuat menahan tampungan airmata yang
siap untuk mengalir ke pipiku.
Mencoba tegar saat bertemu dan bertegur
sapa dengan sahabat yang tetap terus setia kepada ku untuk selalu membangkitkan
semangat hidupku kembali, serta mengingatkan diriku akan mimpi dan takdir-Nya
itu. Mencoba tegar dengan suratan takdir yang telah ditentukan oleh-Nya,
mencoba bangkit dari tidur panjang ini. melihat mimpi yang telah ku rancang
ulang untuk ku serahkan kepada-Nya, agar Dia Ridho mengganti mimpiku dengan
sesuatu yang baik dan indah nantinya. Ya, semoga aku ikhlas menerima skenario
dari-Nya karna ku yakin Dia-lah sebaik-baik pembuat skenario kehidupan untuk
Hamba-Nya.
didalam buku ini lah aku mulai
merancang ulang mimpi-mimpi ku ^^
|
Teringat suatu hari seorang sahabat
silaturrahmi ke rumah ku. ya, ia adalah salah
seorang sahabatku yang telah mendapatkan
mimpinya itu untuk bisa berkuliah di universitas ternama yaitu “Universitas
Indonesia”. terdapat banyak percakapan ringan diantara kami saat bersua di
dalam kamar ku, banyak cerita yang ia dan aku sampaikan. Dan kalimat yang
paling ku ingat dari nya adalah “Dakwah itu harus menyebar Da, di UGM, UNJ,
IPB dan UI itu disana udah banyak orang-orang yang luar biasa. Mungkin kamu di
kirim Allah untuk berdakwah di poltekkes sana, dan disana lebih membutuhkan
diri kamu.”
Kalimat ini seakan-akan menjadi mantra
tersendiri untuk ku sehingga aku selalu ingat untuk tetap terus bergerak
memastikan kalimat ini dan hingga akhirnya aku pun benar-benar menjadi
mahasiswi Poltekkes Kemenkes Jakarta II. Kampus dimana berada dalam pengawasan
Kementerian Kesehatan.
Syukur ku pada-Mu Robbku, telah
menunaikan segala kebutuhan Hamba-Mu ini. Kau menunaikan kebutuhan Hamba-Mu
dengan cara-Mu sendiri, cara yang sangat indah dan lembut untuk ku menerima
takdir dari-Mu. Sungguh, betapa Kuasanya Engkau, Duhai Robb ku.
Semakin menikmati dunia yang baru ku,
malah justru merasa akan kesendirian dalam kampus ini. ya, sendiri. Bagaimana
tidak sendiri dari awal PPSM (semacam ospek) hanya aku dalam satu angkatan yang
menggunakan jilbab panjang yang menjuntai lebar ini. seorang wanita yang selalu
memakai kaos kaki, wanita yang selalu menggunakan roknya itu. Ya itulah aku
adanya dalam kesendirian saat itu.
Kembali menangis dan merenungi apa yang
selama ini terjadi pada diriku? sering bertanya dalam hati, mengapa aku harus
berbeda menjalankan mimpi ku dengan teman-teman yang lain? mengapa aku harus
sendiri menjalankan mimpiku? Tak ada kah teman-teman yang sama seperti temanku
yang lainnya didalam kampus ini? tak ada yang bisa ku gandeng tangannya saat ku
terjatuh dalam keadaan iman yang rendah, tak ada yang bisa ku mintai pendapat,
tak ada yang bisa ku lihat senyumnya saat letih menyapa. Ah sudahlah, ini
mungkin hanya ego ku saja yang terlalu kuat untuk selalu menyalahkan keadaan.
Sungguh, aku cemburu pada mereka yang
sudah berada dalam barisan yang kokoh dan harmonis itu dalam melakukan
pergerakan, aksi nyata dll nya diluar kampus sana. Sungguh aku sangat cemburu
pada hal itu. Ah tapi apalah daya, kecemburuan ini tak kan pernah selesai jika
aku hanya fokus pada hal itu. Bukannya bangkit malah hanya mengeluh !!!
*maafkan aku Yaa Allah, sungguh lemah diri ku ini -__-
“Yaa Allah, kuatkan diriku akan takdir
yang telah Kau rancang dengan indah ini kepadaku.”
“Duhai Robb ku Yang Maha
Membolak-balkkan hati Hamba-Mu, ampunkan aku jika selama ini selalu mengeluh
kepada-Mu. Sungguh, hati ini masih terlalu ego untuk menerima keadaan ini.”
Masih dengan mencoba kembali bangkit
untuk melihat kembali indah nya dunia diluar sana. Dan hingga akhirnya aku
tertegun dan memutuskan untuk bergabung kedalam keluarga baru, keluarga yang
didalam nya ternyata terdapat pejuang-pejuang dakwah yang selalu bersemangat.
Mencoba kembali membuka hati untuk menerima mereka merajut benang-benang ukhuwah
yang indah bersama mereka dan membangun peradaban generasi Robbani bersama.
Sungguh, aku sudah merasa tak sendiri saat ini, karna ternyata aku memang tak
sendiri. Ada banyak pejuang-pejuang dakwah di dalam keluarga baru ini. keluarga
baru ku kini adalah FOSTI (Forum Studi Islam)JKL dan FOSTI POLTEKKES KEMENKES
JAKARTA II dan akan berlanjut bergabung dengan DKM Al-Fajar BPPSDM Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI.
Bersama mereka insya Allah ku kan
memulai perjalanan baru di sini, ya di kampus ini. membuat jejak-jejak kecil
yang akan menjadi saksi perjuangan kami, di kampus kesehatan ini.
Dan tahu kah kalian bahwa sesungguhnya
Allah tak pernah meninggalkan kita, saat diri kita lemah dan rendah iman nya
pun Allah menegur kita dengan lembut tanpa adanya luka sedikit pun didalam hati
Hamba-Nya. Ya, Karna memang Allah Maha Lembut, dan Maha Pengasih. Dan kembali,
tahu kah kalian bahwa sesungguhnya Allah selalu bersama kita Hamba-Nya
“... jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita ...” (QS 9 :40)
“... jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita ...” (QS 9 :40)
Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala
apa yang ada dibumi ini, sehingga bisa membuat ku kembali membuka hati, melihat
segala kesempatan dan ladang yang ada di depan mata saat ini. Ah, sungguh
terlalu ego diri ini. maaf kan aku Ya Allah :(
Teruslah bimbing diriku dengan
petunjuk-petunjuk dari-Mu,
terangilah kehidupanku dengan cahaya
kehidupan milik-Mu, karna sesungguhnya
Engkau-lah Sang Cahaya Kehidupan.
Lapangkanlah dalam hatiku selalu
keikhlasan, kesabaran, serta karunia iman kepada-Mu, Yaa Latif ...
Bangkitkanlah selalu semangat di dalam
jiwa yang kehausan akan ilmu ini. agar tetap terus berkarya, berjalan menapaki
jejak-jejak kecil perjuangan hingga menuju Surga-Mu.
Setitik derita beribu rahmat dan berkah
Kau hadirkan untuk ku, sungguh tak ada daya upaya akan Kuasa-Mu, Yaa Aziz ...
Dan akhirnya pun aku merasa ada berjuta-juta harapan akan indahnya dunia, jika aku tak larut dalam kesendirian jiwa ini. uyeeeaaaah :D
Dinginnya malam ditemani derasnya hujan
Dalam kamar tercinta ^^
Komentar
Posting Komentar