“Ada
orang-orang yang kita benci, sementara mereka berjuang keras untuk kebaikan
kita. Kita menilai lalu menghakimi, sementara mereka mencintai lalu bekerja
keras. Kita cemooh mereka, membuat sedikit pedih hati mereka, tetapi toh mereka
tetap berjuang demi kebaikan kita. Saya sedang bicara tentang sebagian pemimpin
kita yang baik, yang sering tak kita ketahui kerja-kerja mereka, namun stigma
“Tak ada pemimpin yang baik di negeri ini” telah begitu kuat menancap. Saya
tidak tahu siapa saja mereka, tetapi saya bertanya-tanya, bagaimana jika ada
satu-dua yang demikian? Bagaimana jika yang selalu saya cemooh begitu mencintai
saya namun tak sempat terungkap, upaya kerasnya tak mampu saya lihat, dan buah
kerjanya tak pernah saya syukuri? Bagaimana jika kita tukar cemoohan kita
dengan doa-doa kebaikan untuk mereka dan untuk negeri ini? Mengeluarkan energi
yang kira-kira sama namun lebih produktif. Kalaupun yang kita doakan bukan
pemimpin yang baik, jika doa kita adalah doa kebaikan, Allah bisa baikkan
pemimpin tak baik itu, atau bisa pula Allah baikkan negeri ini dengan hindarkan
kita dari pemimpin macam itu, atau cara lain yang Allah sukai. Jangan lupa pula
ikhtiar terbaik sesuai kapasitas kita untuk kebaikan negeri ini, mungkin saja
kita adalah jawaban yang Allah persiapkan untuk doa-doa itu. Siapa tahu?”
(Kak
Yasir Mukhtar)
-Mungkin saja kita adalah jawaban
yang Allah persiapkan untuk doa-doa itu. Siapa tahu? :) :)
Komentar
Posting Komentar