Lirik Lagu Ibu – Ost Film Hafalan Shalat Delisa
Lembut kukenang, kasihmu ibu
di dalam hati ku kini menanggung rindu
kau tabur kasih seumur masa
bergetar syahdu, ooh di dalam nadiku
di dalam hati ku kini menanggung rindu
kau tabur kasih seumur masa
bergetar syahdu, ooh di dalam nadiku
9 bulan ku dalam rahimmu
bersusah payah, oh ibu jaga diriku
sakit dan lelah tak kau hiraukan
demi diriku, oh ibu buah hatimu
bersusah payah, oh ibu jaga diriku
sakit dan lelah tak kau hiraukan
demi diriku, oh ibu buah hatimu
tiada ku mampu, membalas jasamu
hanyalah do’a oh di setiap waktu
oh ibu tak henti kuharapkan do’amu (2x)
mengalir di setiap nafasku (2x)
ibuuuuuuuuuuuuuu……….. (3x)
Lembut kukenang, kasihmu ibu
di dalam hati ku kini menanggung rindu
engkau tabur kasih seumur masa
bergetar syahdu oh di dalam nadiku
di dalam hati ku kini menanggung rindu
engkau tabur kasih seumur masa
bergetar syahdu oh di dalam nadiku
indah bercanda denganmu ibu
di dalam hati ku kini slalu merindu
sakit dan lelah tak kau hiraukan
demi diriku, oh ibu buah hatimu
di dalam hati ku kini slalu merindu
sakit dan lelah tak kau hiraukan
demi diriku, oh ibu buah hatimu
tiada ku mampu, membalas jasamu
hanyalah doa oh di setiap waktu
oh ibu tak henti kuharapkan doamu (2x)
mengalir di setiap nafasku (2x
ibuuuuuuuuuu…….. (3x)
hanyalah doa oh di setiap waktu
oh ibu tak henti kuharapkan doamu (2x)
mengalir di setiap nafasku (2x
ibuuuuuuuuuu…….. (3x)
“Allahummaghfirlii waliwaa lidayya warhamhumaa
kamaa rabbayaanii shaghiiraa”
Tetiba rindu dengan sesosok wanita
yang sering dipanggil Ibu oleh anaknya ini. Ibu yang sedang di Solo untuk
menghadiri acara keluarga besarnya, tepatnya acara Bude saya (kakaknya Ibu)
sudah dua hari tidak berada di rumah *yaiyalah
Entah mengapa saat saya mengerjakan
laporan praktek tugas akhir semester ini saya memasukkan lagu Ost Hafalan
Shalat Delisa di dalam playlists musik saya. Mungkin karena saya sudah sangat
rindu dengan masakan dan candaan Ibu yang selalu membersamai saya, atau mungkin
karena saya sudah rindu dengan nasehat-nasehatnya. Yang jelas saya juga tidak tahu mengapa saya
memasukkan lagu ini di dalam playlists saya yang jadi membuat haru diri ini saat
mengerjakan laporan praktek hehe :)
Tapi ga penting lha ya kenapanya
saya masukkan lagu ini ke dalam playlists musik saya? Yang penting saya
sekarang mau berbagi kisah tentang seorang anak yang ditinggal Ibunya untuk
beberapa hari ini *kemudian curhat* hahaha
Sosok Ibu memang tiada tandingannya
bagi saya, mau Bapak ataupun Mas saya tetap saja tidak ada yang bisa seperti
Ibu yang memberi nasehat setiap pagi ataupun saat mau tidur. Nasehat-nasehat
Ibu itu ampuh lho teman-teman. Terkadang kita sering sekali gengsi untuk
mendengarkan nasehat dari Ibu kita, karena mungkin nasehatnya seperti
orang-orang dahulu sekali yang menyuruh inilah dan itulah. Tapi jika kita
mendengarkan dan menjalankan nasehat dari Ibu pastilah kita akan malu sendiri
ketika diberi nasehat kita senyum-senyum memberi sindiran *sokbangetsihibuini*
hehehe (bukan pengalaman pribadi) dan ternyata setelah mendapat
hasilnya langsung girang gak karuan :D
Ibu yang selalu ada saat
anak-anaknya membutuhkan, tetapi sebaliknya anak-anaknya jarang sekali ada saat
ia membutuhkan. Ibu yang sabar banget mendidik anak-anaknya (seperti saya), dan
saya yang masih harus menambah kesabaran dan kelapangan hati serta keikhlasan untuk
menjaga Ibu. Ibu yang selalu membuatkan bekel untuk kuliah, Ibu yang selalu
mengingatkan hal kebaikan, Ibu yang selalu senyum ketika anak-anaknya manja,
Ibu yang selalu setia mendengarkan curhatan anak-anaknya, Ibu yang menjadi
teman saat jalan di luar, dan masih banyak lagi kisah tentang peranan Ibu
selama di rumah maupun di luar rumah. Sungguh, tidak ada wanita yang lebih
perhatian darinya. Dan sungguh Allah telah karuniakan makhluk ciptaannya yang luar
biasa dengan peranannya, dengan kelembutan hatinya. IBU. *Alhamdulillah Yaa Robb, Engkau karuniakan
seorang Ibu seperti Ibu ku ini*
Terkadang hati ini sering
bertanya-tanya “Bagaimana ketika saya menjadi Ibu kelak? Apa bisa menjadi
seorang Ibu yang sangat sabar, lembut, dan penuh perhatian seperti Ibu?”
Sungguh beruntunglah Bapak
mendapatkan seorang wanita terkeren di dunia ini bagi anak-anaknya. Banyak
pelajaran yang saya dapatkan dari sesosok Ibu untuk masa depan kelak.
Tak perlulah gundah gulana ketika
tidak memiliki seorang Ibu yang cantik, keturunan orang kaya atau apapun itu.
sungguh tak perlu. Yang sangat diperlukan dari diri kita dari diri seorang anak
hanyalah kebersyukuran kepada Allah
karena telah menciptakan sesosok makhluk yang paling indah, ialah IBU.
Pantaskah kita mengeluh karena kita
dilahirkan dari seorang Ibu yang tidak kita inginkan? atau karena Allah
menciptakan kita dari rahim seorang Ibu yang sederhana biasa-biasa saja? Sungguh,
tak layak kalimat keluhan-keluhan keluar dari lisan kita hanya karena kita
ingin dilahirkan dari rahim seorang Ibu yang kita inginkan. sering kali kita
malu mengakui keberadaan ataupun identitas diri Ibu kita yang telah melahirkan
kita, karena rasa gengsi yang sangat berlebihan kepada teman kita. bagi saya hal
itu sangat menyesakkan dada karena tingkah diri kita yang kurang sekali
bersyukur dan menerima qadha-qadhar-Nya.
9 bulan ku dalam rahimmu
bersusah payah, oh ibu jaga diriku
sakit dan lelah tak kau hiraukan
demi diriku, oh ibu buah hatimu
Sungguh tugas kita sebagai anak adalah berbakti kepadanya dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah, baik dalam keadaan susah maupun senang, dalam keadaan sempit maupun lapang. Ketika kita ingin mengeluh karena harus menjaga Ibu yang telah bertambah usia ataupun sedang sakit ingat saja ketika Ibumu mengandungmu selama sembilan bulan dalam keadaan susah dan payah, dalam keadaan kesakitan, dalam keadaan susah untuk memposisikan tidurnya, membawa dirimu dalam keadaan perut yang membesar. Ingat saja kisah manis kita bersama dengannya, maka kita akan menjadi sangat senang ketika menjaga dirinya.
Ya, semoga kita semua dapat memberikan hadiah yang sangat amat teristimewa untuknya. Ialah Mahkota di Surga-Nya kelak, Aamiin Allahumma Aamiin :)
Jika kita ingin menjadi seorang Ibu yang baik kelak, cukuplah Ibu kita yang menjadi contoh teladan. Belajarlah darinya, dan jangan lupa belajar juga dari Ummi Khadijah dan Aisyah yaaa *Istri Rasulullah :)
“Allahummaghfirlii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa”
Bagaikan embun
kesejukan hati ini
Dengan kasih sayangmu
Betapa kau sangat berarti
Dan bagiku kau takkan pernah terganti
Kaulah ibuku cinta kasihku
Terima kasihku takkan pernah terhenti
Kau bagai matahari yang selalu bersinar
Sinari hidupku dengan kehangatanmu
Kaulah ibuku cinta kasihku
Pengorbananmu sungguh sangat berarti
Dengan kasih sayangmu
Betapa kau sangat berarti
Dan bagiku kau takkan pernah terganti
Kaulah ibuku cinta kasihku
Terima kasihku takkan pernah terhenti
Kau bagai matahari yang selalu bersinar
Sinari hidupku dengan kehangatanmu
Kaulah ibuku cinta kasihku
Pengorbananmu sungguh sangat berarti
(Hadad Alwi
Feat Farhan-Ibu)
Karena nasib
peradaban dipercayakan kepada seorang Ibu, dan Ibu adalah seorang wanita. Maka SELAMAT
menjadi WANITA yang dapat merubah peradaban :) :)
#Tetiba melow ditengah malam saat mengerjakan laporan praktek yang menumpuk :)
Komentar
Posting Komentar