gambar diambil dari sini |
Sudah
beberapa hari ini hujan mengguyur kota ku. Awet, sangat awet. Sampai-sampai
agenda untuk beberapa hari ini di tunda karena akses menuju tempat tersebut terjebak dengan
banjir.
Merenung.
Dengan melihat lagi hujan dari jendela
rumah.
Hujan,
apakah dirimu pantas menjadi alasan kami untuk tidak melakukan aktivitas? Apakah
dirimu sangat begitu seram, sampai-sampai bila aku keluar rumah dan dirimu
datang mengguyur kota ku aku jarang sekali mendapat izin untuk keluar rumah? Nanti
katanya aku sakit dan sebagainya. Padahal ilmu yang aku dapatkan di kuliahku
semester ini, bahwa sebenarnya air hujan tidak menyebabkan sakit kepala, atau
sakit yang lainnya jika sudah lebih dari 5-10 menit dirimu turun dari langit.
Kini
aku menyadari bahwa dirimu (Hujan) menjadi salah satu pembuktian iman juga
nampaknya, ketika dirimu datang banyak mengeluh atau malah banyak yang bersyukur?
Andai saja kalian tahu kenikmatan hujan itu seperti apa? Ah, coba kalian
rasakan saja dengan sendirinya, nikmati indahnya langit ketika sebelum dan
sesudah datang hujan? menikmati setiap tetesan ataupun derasan air hujan,
terlebih ketika kita sedang dijalan. Bukan hujan yang membuat banjir, tapi perilaku kita lah yang membuat banjir,
bukan hujan yang membuat agenda kita menjadi berantakan, tapi usaha kita lah
yang harus dikuatkan dan kembali meluruskan niatnya, dan bukankah dalam surat
cinta-Nya Hujan itu memberikan kemakmuran bagi buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan?
dan kini musim hujan di negeri ini sudah mulai menyapa, menandakan Allah sedang
berbaik hati dan sedang memberi waktu yang sangaaaaaat banyak untuk kita
bermunajat kepada-Nya, Bukankah sabda Rasulullah, bahwa tidak akan tertolak doa
pada dua waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun? Dan satu
hal yang pasti bahwa menangis dalam derasan turunnya hujan memberikan sensasi
tersendiri untukku rupanya. hehe :D
- Selamat menikmati karunia Allah dengan sebaik-baik syukur, dengan sebaik-baik sabar. (Seseorang)
Ah Hujan, sungguh dirimu selalu mempunyai makna tersendiri bagi masing-masing jiwa ciptaan-Nya :)
Komentar
Posting Komentar