gambar diambil dari sini |
Assalamu’alaykum,
Duhai Anakku.
Apa
kabar dirimu disana, Nak? Ini adalah surat cinta untukmu (calon) anakku, dari
ibumu dalam usia menjelang 20 tahun. Sengaja ibu menuliskan surat ini biar
nanti kamu ingat bahwa ibu pernah menuliskan surat untukmu. Dan sepertinya juga
ibu akan mulai rajin menuliskan surat-surat cinta untukmu, agar ketika kamu
ingat dengan ibu, dan kamu pun rindu dengan ibu, kamu bisa membaca kembali
tulisan-tulisan ibu dan kamu selalu ingat bahwa aku pernah menuliskan surat cinta
untukmu, agar surat cinta ibu ini dapat kamu simpan dan kamu ceritakan nantinya
pada anak-cucumu.
Anakku
tahukah kamu salah satu binatang ciptaan Allah yang tercantum di dalam
Al-Qur’an, pedomanmu sebagai seorang Muslim? Ya, salah satunya adalah Lebah.
Kamu tahu lebah? Aku akan ceritakan tentang lebah untukmu, anakku.
Pertama,
seperti yang kamu tahu lebah dari dahulu hingga saat ini hanya memakan sari
bunga yang manis. Sudah jalannya memang makanan lebah itu adalah sari bunga,
maka dari itu ia tidak pernah mencoba atau keliru untuk memakan makanan yang
bukan miliknya. Nah, kita belajar dari lebah yaitu ia selalu senantiasa taat
pada Allah hanya memakan sari bunga, hanya yang dibolehkan untuk dirinya bukan
memakan makanan yang tidak dibolehkan untuk dirinya. Disini kita belajar
tentang memakan makanan yang hanya halalan thoyyiban, Nak. Di zaman yang sudah
semakin samar-samar ini kamu harus mengetahui mana makanan yang halal dan yang
haram, darimana kamu mendapatkannya pula sudah harus kamu tanamkan dalam hati bahwa
kamu tidak boleh memakan dari yang bukan hak milikmu. Karena semua sudah Allah
atur kadarnya. Tidak boleh serakah pada dunia, karena ini semua hanya
sementara.
Kedua,
ketika lebah singgah untuk makan dan berpijak pada bunga ia tidak pernah
membuat rusak bunga itu. ia selalu menjaga bunga itu dengan baik, karena ia
tahu bahwa ia mendapatkan makan dari bunga tempat pijaknya. Belajarlah dari lebah
saat ia makan. ia tidak pernah membuat kerusakan dimana ia berpijak untuk
mendapatkan makanannya. Yang ia lakukan malah justru sebaliknya, membuat bunga
tersebut menjadi subur. Belajarlah, untuk selalu menjaga apa yang telah Allah
berikan untukmu.
Ketiga,
kamu pasti tahu apa yang dihasilkan oleh makhluk ciptaan Allah yang satu ini?
ya, ia menghasilkan madu. Madu yang mempunyai manfaat sangat banyak bagi
kehidupan. Belajarlah. Belajar dari lebah yang menghasilkan kebermanfaatan
dalam hidupnya. Ia memakan sari bunga yang tidak banyak, tetapi ia memberi
banyak manfaat dari madu yang dihasilkannya. Begitulah kehidupan, Nak. milikilah
naluri untuk selalu berbagi. Satu hal yang pasti, kami ayah dan ibumu selalu
mengajarkan kepadamu untuk selalu memberi lebih dari apa yang kamu miliki.
Tanamkan selalu dalam hati bahwa “sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak
memberi manfaat bagi sesamanya”. Begitulah yang dikatakan Nabi Muhammad SAW.
Tidak
banyak harapku padamu ketika nanti kamu menjadi anakku. Aku hanya ingin kelak
nanti kamu bisa belajar dari salah satu makhluk ciptaan-Nya yang sungguh luar
biasa ini, sampai-sampai ia terdapat di dalam kitab suci kita. dan tentu kamu
bisa belajar dari yang lainnya, seperti matahari, lentera, dan bintang. Mereka
menyinari, memberikan cahaya kepada orang lain. Namun, mereka tidak pernah
padam dan tidak menyakiti diri sendiri dan berbeda dengan lilin yang dapat
menyinari orang lain tetapi mematikan diri sendiri. Dan selapas dari apapun itu
kamu adalah dirimu sendiri, jangan pernah menjadi diri orang lain. karena itu
akan mematikan karaktermu secara perlahan.
Aku
disini, selalu berdoa dan memohon kepada pencipta dirimu dan diriku. meminta
yang terbaik selalu untukmu, Nak. Jangan lelah menghadapi kehidupan yang hanya
sementara ini, dan jangan lengah pada kehidupan ini.
Sampai
disini dulu ya, ibu menceritakan dan menuliskan surat cinta ibu untukmu. Karena
ibu harus segera menyelesaikan beberapa agenda ke depan untukmu kelak. Jaga
diri baik-baik ya, Nak. Kalau kamu ingin tahu, bahwa disini aku merindukanmu
sangat karena dirimu adalah aset kami untuk perbaikan peradaban. :)
Cintaku
padamu, karena Allah :)
Sepenuh cinta,
Ibu mu dalam usia menjelang 20 tahun
#Tulisan
saat ikut lomba @superbmother “surat cinta untuk (calon) anakku” beberapa waktu
lalu
Komentar
Posting Komentar