Kadang setiap malamnya telah melist rencana2 yg akan dilakukan dikeesokan harinya. Namun, belum sampai berpindah hari segala rencananya telah berputar seketika. Tidak terealisasi sesuai dgn keinginannya.
Kadang saat mengendarai motor pikiran telah melanglang buana sesampainya di rumah nanti ingin sejenak mengambil jeda, mematikan handphone utk menghela nafas barang sebentar. Namun, nyatanya Allah berkehendak lain. Allah menghadirkan hasil Lab pasien ketika telah sampai di rumah. Lagi2 segala rencana hanya ekspektasi manusia.
Ketika kemarin mengibarkan bendera putih, serbuan penguat datang. Bahkan teman2 yg lebih lelah berjuangnya pun ikut menguatkan padahal ia yg harusnya dikuatkan.
Kadang kita harus mengambil jeda, memperbaiki ekspektasi kita terhadap apa2 yg kita lakukan. Bahkan kalau bisa kita nol kan ekspektasi, agar tak terasa kekecewaan atau melelahkannya berharap pada selain Allah.
Sering bertanya, kapan meredanya? Tapi, Allah seakan menghadirkan jawabannya dgn seketika. Diingatkannya kembali tentang visi hidupnya yg katanya "Ingin menjadi sebaik2 manusia yg di seru Rasul-Nya, bermanfaat bagi banyak orang"
Lalu, sampailah pada pit stop. Waktu dimana perbaikan niat harus diperbarui. Telah tiba waktunya utk meluruskan niat2 yg sudah mulai membelok.
Rabb, jika keluhan2 yang tersampai oleh ku berupa kufur maka jangan tegur diriku terlalu keras. Tegurlah diri ini dgn lembut tapi sadar bahwa mengeluh hanya akan menambah beban dalam melangkah.
Rabb, jika keluhan2 ku ini bukti ketidak berdayaanku, maka kuatkanlah langkah kaki ku, kuatkan lah pundak ini dalam mengemban amanah yg telah kau titipi.
Allah, maafkan ...
Jakarta, 30 Januari'21
Komentar
Posting Komentar